Kota Summarecon Bandung adalah sebuah kota dengan kawasan residensial, komersial, dan Summarecon Teknopolis yang berpadu harmonis sebagai tempat untuk tinggal, bekerja, dan rekreasi. Modern dan inovatif yang menjadi wadah bagi energi kreatif untuk tumbuh dan berkembang.
Pemerintah Kota Bandung memiliki visi untuk mengembangkan industri ICT melalui Bandung Teknopolis, sebuah kawasan terpadu berkonsep Smart City dan kawasan Gedebage telah ditetapkan sebagai Pusat Pelayanan Kota (PPK) sesuai Perda Kota Bandung No.2 Tahun 2004. Visi ini didukung kolaborasi harmonis antara sektor Akademis, Bisnis, dan Pemerintahan. Sebagai bagian dari Bandung Teknopolis, Summarecon Bandung hadir bertema Live, Work, and Play. Sejalan dengan konsep Smart City untuk menghadirkan lingkungan binaan yang aman, nyaman, memiliki daya saing, dan sustainable. Pengembangan Summarecon Bandung terdiri dari kawasan: Residensial, Sentra Summarecon ( Retail, Dining & Entertainment ), dan Summarecon Teknopolis.
Telah berkarya selama empat dekade, Summarecon memiliki visi memberikan berkontribusi pada lingkungan binaan dan sosial, serta memberikan nilai ekonomi secara berkelanjutan. Dalam implementasinya, pengembangan kawasan yang nyaman ditinggali ( liveable ) dan akrab dengan komunitas menjadi titik tolak Summarecon untuk berinovasi. Semangat berinovasi inilah yang diusung dalam pengembangan Summarecon di Kota Bandung melalui Summarecon Teknopolis, sebuah kawasan bisnis berbasis teknologi.
Dengan luas 60 Ha, Summarecon Teknopolis memiliki Terminal Terpadu sebagai fitur utama untuk menunjang mobilitas tinggi masyarakat bisnis. Summarecon Teknopolis juga dirancang untuk mewadahi gaya hidup modern, dari breakfast meeting di coffee shop, makan siang bersama kolega di taman hingga berolahraga di rooftop gym ditemani pemandangan kota Bandung. Untuk menunjang pertumbuhan bisnis Kewirausahaan, Summarecon Teknopolis dirancang sebagai simpul kegiatan kreatif dengan lingkungan yang kondusif, bagi para pemula bisnis dalam berkarya dan berkolaborasi.
INFRASTRUCTURE
Pintu Tol Padaleunyi
Fasilitas lain yang sudah dimulai pembangunannya adalah segmen pertama dari jalan tol Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR). Segmen ini membuka akses baru ke kawasan Bandung Timur, khususnya Gedebage, melalui pintu tol KM 149 dari jalan Tol Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi). Pemerintah membagi pembangunan akses baru tol ini menjadi dua bagian; Bagian pertama, pembangunan ruas jalan sepanjang lebih dari 500 meter yang mulai dibangun pada Juli 2015 dan ditargetkan rampung pada akhir tahun yang sama. Sedangkan bagian kedua yang termasuk ruas jalan sepanjang lebih dari 600 meter plus dua jalan layang direncanakan selesai pada Agustus 2016.
Segmen pertama jalan tol BIUTR ini adalah langkah awal untuk menghubungkan jalan Tol Pasteur dengan Tol Padaleunyi. Pemerintah Kota Bandung berharap jalan tol ini menjadi stimulus pembangunan di kawasan Gedebage, yang merupakan lokasi untuk pembangunan Bandung Teknopolis. Manfaat terbukanya pintu tol KM 149 akan sangat terasa apabila Pemerintah Provinsi Jawa Barat memutuskan untuk memakai Stadion GBLA untuk perhelatan PON XIX.
Terminal Terpadu Gedebage
Sebagai pusat baru kota, urusan transportasi tentunya juga menjadi salah satu isu penting. Di dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Bandung Nomor 2 Tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung juga diatur rencana pembangunan Terminal Terpadu di Gedebage. Terminal Terpadu ini akan menjadi penyambung antarkawasan primer. Ini dengan cara menggabungkan beberapa moda transportasi umum massal di dalam satu bangunan; seperti kereta, monorel, dan bus.